Indonesia memang merupakan surganya dunia, sebab apapun serba ada di negara tersebut. Bahkan ketika menanam batang ketela saja bisa tumbuh. Oleh karena itu, banyak sekali pengelola pertanian tradisional memanfaatkan kesuburan tanah di sekitar tempat tinggalnya.
Pengertian Pertanian Tradisional
Pertanian tradisional merupakan kegiatan bercocok tanam, namun masih belum menggunakan kecanggihan teknologi yang sekarang ini semakin banyak. Biasanya para petaninya sendiri lebih akrab dengan alamnya, sebab tanpa menggunakan bahan-bahan alami untuk tanamannya. Memang pertanian tradisional ini tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat luas.
Namun masih cukup untuk menghidupi keluarga para petani menggunakan sistem tersebut. Sehingga hasil panen mereka menjadi makanan pokok sehari-harinya. Selain itu para petani dengan menggunakan sistem tradisional ini memang sangat mengandalkan iklim dari alam sendiri. Sehingga ketika melakukan pengairan masih mengandalkan turunnya hujan. Selain itu segala pengerjaan mulai dari menanam hingga panen, semuanya oleh tenaga manusia.
Manfaat Adanya Pertanian Tradisional
Cara bertani menggunakan sistem tradisional memang memberikan manfaat yang banyak sekali. Sebab mereka para petani sendiri tidak menggunakan bahan kimia pada tanah maupun tanamannya. Sehingga kealamian unsur hara serta nutrisi yang diberikan didapat secara alami. Ketika kondisi tanah tetap terjaga keadaan alaminya maka sudah dapat dipastikan lahan pertanian dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Namun sebaliknya apabila dirusak dengan penggunaan bahan-bahan kimia secara berlebihan, akan menjadikan tanah tidak bisa ditanami kembali. Demikianlah yang dilakukan para petani tradisional sangatlah membantu keberlangsungan lahan pertanian untuk generasi penerus. Sebab mereka sendiri sangat yakin bahwa pekerjaan dengan menggunakan tangan manusia, akan lebih sehat bagi tubuh serta tanamannya sendiri.
Contoh dari Pertanian Tradisional
Salah satu ciri yang melekat di petani tradisional adalah penggunaan alatnya yang masih menggunakan peralatan seadanya. Misalnya saja ketika ingin mencakul tanah, maka mereka menggunakan cangkul saja, lalu panennya hanya mengandalkan sebilah sabit dan juga karung. Kemudian ciri petani tradisional selanjutnya adalah menggunakan ani-ani untuk memanen padi. Yakni sebuah alat yang dipergunakan sebagai media pemotong tangkainya.
Memang aktivitas ini membutuhkan tenaga serta waktu banyak. Selanjutnya, ketika ingin menumbuk pagi, mereka menggunakan peralatan sederhana, seperti lesung. Fungsi dari alat tersebut adalah guna memisahkan kulit padi, sehingga menjadi besar dan siap untuk dimasak. Demikian beberapa penjelasan tentang pertanian tradisional. Memang penghasilan panen para petani tersebut tidaklah banyak, namun disisi lain mereka sesungguhnya merawat alam demi keberlangsungan kehidupan di masa depan.
Sumber: https://www.kebun.co.id/